KONSEP CERAMAH SINGKAT
TEORI
PRAKTEK DA’WAH II
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
NAMA : FADLI
LAMAKAN
NPM : 130710
NAMA : NOPRIADI
NPM : 13071016
NAMA : HADIJA
KASIM
NPM : 13071004
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.
Ashadu An Laa Ilaha Ilallah Waashadu Anna Muhammadan Rasulullah
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan ceramah demi memenuhi tugas matakuliah
TEORI PRAKTEK DA’WAH II.
Selawat dan salam semoga
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan
orang-orang yang senantiasa berpegang teguh pada manhajnya hingga akhir kiamat.
Mungkin dalam
penyusunan ceramah ini masih terdapat kekurangan sehingganya kami mengharapkan
kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk penulisan
selanjutnya, dan semoga ceramah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Luwuk, 19 Mei 2016
Penyusun,
KELOMPOK
IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
PEMBUKA (Petuah)............................................................... iii
CERAMAH :
Lima Pesan Rasul (Oleh, Fadli Lamakan)................................. 1
Sudah Terujikah Iman Kita (Oleh, Nopriadi Muani)................ 8
Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar
(Oleh, Hadija Kasim).............................................................. 11
PEMBUKA
Petuah...
Al Hasan Al Bashri Rahimullah, mengatakan:
“Wahai anak Adam! Jangan suka menunda amal shalih. Karena harimu adalah
hari ini, bukan esok hari. Apabila esok hari engkau masih hidup, berfikirlah
seperti hari ini lagi. Namun, apabila ternyata besok engkau telah mati, engkau
tidak akan menyesali amalan yang telah engkau lalaikan hari ini.”
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT,
Tentu semua orang meyakini kepastian datangnya kematian. Tidak ada satu
makhlukpun yang bisa lepas dari namanya mati. Kita sebagai umat muslim harus
meyakini bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan. Dibelakangnya ada
kehidupan-kehidupan yang hakiki. Maka dari itu marilah sama-sama kita memperbanyak
amal shalih sebelum kita menghadapi kematian.
LIMA PESAN
RASUL
Oleh : Fadli Lamakan
Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.
اَلْحَمْدُِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِااللهِ مِنْ
شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وِمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Segala
puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah
kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya
kepada kita. Dialah Allah Azza wa
Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan, rezeki dan kesehatan kepada
kita. Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah
dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Allah SWT telah menggerakkan
hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju tempat mubarokah ini.
Shalawat
serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad SAW. Semoga kecintaan kita kepada
beliau SAW, dapat mempertemukan kita dengannya nanti di syurga, bersama dengan
para Nabiyyin, shiddiqin, syuhadaa’
dan shalihin.
Adapun judul ceramah pada kesempatan kali ini adalah Lima Pesan Rasull.
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad diceritakan bahwa ketika hari
keberangkatan Muadz bin Jabal untuk berdakwah ke Yaman telah tiba, Muadz berpamitan
kepada Rasulullah SAW, dan para sahabat lainnya. Rasa berat meninggalkan kampung halaman apalagi harus
berpisah dengan Rasul membuatnya menangis. Rasul kemudian bertanya: “Mengapa
engkau menangis?”. Muadz menjawab: “Wahai Rasulullah, aku menangis karena akan
berpisah denganmu”.
Menghadapi kenyataan ini, maka Rasulullah saw berpesan kepada
Muadz . Beliau bersabda:
لاَ تَجْزَعْ إِنَّ الْجَزَعَ مِنَ
الشَّيْطَانِ يَامُعَاذُ إِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَاكُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ
الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ يَامُعَاذُ اذْكُرُ
اللهَ عَزَّ وَجَلَّ عِنْدَ كُلِّ حَجَرٍ وَشَجَرٍ وَمَدَرٍ
"Janganlah
bersedih, karena sesungguhnya bersedih itu datangnya dari syaitan. Wahai Muadz,
bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, ikutilah keburukan dengan
kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapuskannya, dan berakhlaklah kepada orang
lain dengan akhlak yang baik. Wahai Muadz, ingatlah selalu kepada Allah azza wa
jalla, baik ketika berada di daerah bebatuan, daerah penuh pepohonan maupun
daerah perkotaan."
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Dari hadits di
atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk menjalani kehidupan dengan baik,
Rasulullah SAW, berpesan lima hal yang juga merupakan pesan kepada ummatnya/kepada kita sekalian dalam
kita menjalani hidup ini.
Pertama, tidak Bersedih.
Pada dasarnya kesedihan merupakan
sesuatu yang wajar, karenanya hal ini ada pada setiap orang. Rasa sedih akan
muncul ketika seseorang akan berpisah dengan orang yang dicintainya, apakah
dengan sebab akan pergi lama atau kematian dan kehilangan apa yang dimiliki.
Namun kesedihan bisa menjadi tidak wajar dan tidak bisa dibenarkan serta hal
ini dianggap datangnya dari syaitan ketika dengan sebab sedih seseorang tidak
mau pergi menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya atau ketika terjadi
kematian orang yang dicintainya, ia tidak bisa menerima kenyataan itu atau bisa
juga sedih karena kehilangan harta yang membuatnya menjadi putus asa.
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Oleh karena itu, ketika Muadz bin
Jabal nampak begitu sedih ketika akan berpisah dengan Rasull dan para sahabat serta harus
meninggalkan kota Makkah yang dicintainya, beliau menyatakan bahwa kesedihan
datangnya dari syaitan bila hal itu sampai menyebabkan semakin berat langkah
Muadz untuk menunaikan tugas. Laa Tajza’ dalam hadits di atas bisa dipahami
sebagai tidak sabar terhadap sesuatu yang menimpa yang membuat seseorang
menjadi sedih.
Kedua, Bertaqwa Dimana Saja.
Taqwa adalah memelihara diri dari
siksa Allah dengan mengikuti segala perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya
dalam situasi dan kondisi apapun, bahkan dimanapun seseorang berada, ini
merupakan kunci kemuliaan bagi manusia sehingga setiap mukmin harus berusaha
untuk bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya taqwa. Allah swt
menurunkan Al-Qur’an yang tidak
diragukan sedikitpun kebenarannya agar menjadi petunjuk untuk mencapai
ketaqwaan. Taqwa disebutkan oleh Allah SWT, sebagai sebaik-baik pakaian yang sebagaimana pakaian jasmani
harus selalu melekat dalam tubuh manusia kemanapun ia pergi dan dimanapun ia
berada, maka taqwa sebagai pakaian rohani harus selalu melekat dalam jiwa
manusia sehingga menjadi warna dan arah kehidupan. Taqwa juga menjadi
sebaik-baik bekal dalam kehidupan ini di dunia dan untuk mencapai kebahagiaan
di akhirat, sehingga taqwa menjadi asas bagi diterimanya suatu amal oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, bila seseorang
telah bertaqwa, maka ia menjadi manusia yang paling mulia sebagaimana Allah SWT, berfirman:
يَـآيُّهَا
النَّاس اِنَّا خَلَقْـنـاكم مِن ذَكَرٍ اَوْ اُنثَى وَجَعَلنكُم شُعُوبًا
وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوا اِنَّ اَكرَمَكُم عِندَ اللهِ اَتقَكمْ اِنَّ اللهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu terdiri dari seorang lelaki dan perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah diantara kamu adalah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS Al-Hujurat [49]:13).
Ketiga, Menghapus Keburukan Dengan
Kebaikan.
Sebagai manusia yang sering
dikatakan sebagai makhluk yang tidak luput dari salah dan dosa, maka keburukan
yang telah dilakukan tidak boleh menjadi kebiasaan apalagi sampai membentuk
karakter kepribadian yang buruk. Oleh karena itu, setelah bertaubat dari
kesalahan, setiap muslim harus menghapus dan
menutupi kesalahan itu dengan kebaikan sehingga perbuatan baik mendominasi
perjalanan hidup kita, bahkan sekalipun orang tidak bisa melupakan keburukan
yang pernah kita lakukan tetap saja mereka bangga dengan kebaikan yang sekarang
kita lakukan.
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Banyak sekali kebaikan yang harus
kita lakukan dalam hidup ini, karena itu rasanya tidak cukup waktu bagi kita
untuk melaksanakan semuanya sehingga saat kesempatan berbuat baik sudah ada,
setiap kita harus melakukannya sesegera mungkin agar jangan sampai kita menjadi
orang yang menyesal dan lebih tragis lagi adalah bila penyesalan itu terjadi
dalam kehidupan di akhirat.
Keempat, Berakhlak
Baik.
Manusia antar satu dengan lainnya
harus bergaul dan berinteraksi, karena itu, Nabi berpesan kepada Muadz yang juga
berarti kepada kita semua agar kita bergaul dan mempergauli manusia dengan akhlak
yang baik, apalagi Allah SWT, mengutus Rasull untuk memperbaiki akhlak manusia. Dalam rangka mempergauli
manusia dengan akhlak yang baik, telah diatur dan dicontohkan bagaimana suami
harus berakhlak baik kepada istrinya, begitu juga dengan istri kepada suaminya. Orang tua harus berakhlak baik
kepada anak, begitu juga dengan anak kepada orang tuanya dan begitulah
seterusnya harus berakhlak baik kepada sesama manusia seperti kepada tamu,
tetangga dan sebagainya.
Akhlak yang baik pada diri manusia
merupakan cermin dari keimanannya yang sempurna, karenanya menjadi amat penting
untuk menunjukkan akhlak manusia dihadapan sesama manusia karena hal ini
menjadi tolak
ukur keimanan.
Kelima, Selalu
Berdzikir.
Secara harfiyah, dzikir artinya
mengingat, menyebut. Orang yang berdzikir kepada Allah SWT, berarti orang yang ingat kepada
Allah SWT, yang membuatnya tidak akan
menyimpang dari ketentuan-ketentuan-Nya. Ini berarti dzikir itu bukan sekadar
menyebut nama Allah, tapi juga menghadirkannya ke dalam jiwa sehingga kita
selalu bersama-Nya yang membuat kita menjadi terikat kepada ketentuan-ketentuan-Nya.
Bagi seorang muslim, berdzikir merupakan hal yang amat penting, karenanya
satu-satunya perintah Allah SWT, yang menggunakan kata katsira (banyak) adalah perintah dzikir kepada-Nya sebagaimana
firman Allah SWT:
يَآ يُّـهَـا الَّذِين اَمَنُوا اذُكُـرُ
اللهَ ذِكرًا كَثِيرُا
...
"Hai orang yang beriman, berdzikirlah kamu kepada
Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya" (QS Al-Ahzab [33]:41).
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Untuk menggambarkan betapa penting
dzikir bagi seorang muslim, Rasulullah SAW, sampai mengumpamakannya antara orang yang hidup dengan
orang yang mati, ini berarti dzikir itu akan menghidupkan jiwa seorang muslim, Rasulullah SAW, bersabda:
مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَيَذْكُرُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
"Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya
dengan orang yang tidak berdzikir seperti orang hidup dan orang mati"(HR. Bukhari).
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Ruang lingkup atau cakupan berdzikir
amat luas. Secara garis besar, dzikir bisa
dilakukan dengan tiga cakupan.
Pertama, dzikir dengan hati, yakni selalu ingat dan merasa dekat kepada Allah SWT. Ia merenungkan sifat-sifat Allah dengan segala ketentuan-ketentuan-Nya. Merasa dekat dengan Allah SWT, membuat seseorang menjadi sangat hati-hati dalam menjalani kehidupan ini agar tidak melanggar ketentuan-ketentuan-Nya.
Pertama, dzikir dengan hati, yakni selalu ingat dan merasa dekat kepada Allah SWT. Ia merenungkan sifat-sifat Allah dengan segala ketentuan-ketentuan-Nya. Merasa dekat dengan Allah SWT, membuat seseorang menjadi sangat hati-hati dalam menjalani kehidupan ini agar tidak melanggar ketentuan-ketentuan-Nya.
Kedua, dzikir dengan lisan yakni menyebut atau mengucap nama Allah swt ketika akan melakukan sesuatu atau sesudahnya.
Ketiga, dzikir dengan amal, yakni melakukan segala sesuatu dalam kerangka ingat kepada Allah yang membuat kita tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan Allah SWT.
Karena begitu penting berdzikir
kepada Allah SWT,
maka kepada sahabatnya Muadz bin Jabal beliau pesan hal ini untuk selalu
dilakukan dimanapun saja ia berada dan bagaimanapun situasi dan kondisinya.
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Manakala pesan Rasull kepada Muadz bin Jabal yang berarti
kepada kita semua bisa kita laksanakan dalam hidup ini, niscaya kehidupan yang
hasanah (kehidupan yang baik) di dunia dan akhirat sebagaimana yang selalu kita
panjatkan Insya Allah bisa kita peroleh.
Inilah yang saya
bisa sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita sekalian. Lebih dan kurangnya saya
mohon maaf.
Wassalaamu’
alaikum Wr.Wb.
SUDAH TERUJIKAH IMAN KITA
Oleh : Nopriadi Muani
Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.
اَلْحَمْدُِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِااللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا
وِمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ
يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah SWT, karena telah melimpahkan
kepada kita sedemikian banyak nikmat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita
terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur.
Selanjutnya saya mengajak kaum muslimin dan muslimat
sekalian untuk senantiasa berdo’a kepada Allah agar melimpahkan
setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan, yang biasa kita kenal dengan
istilah sholawat dan salam kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama,
yakni Nabi Muhammad SAW, dan kita berdo’a kepada Allah, semoda kita yang hadir
di tempat ini bisa berkumpul bersama Rasulullah dan para sahabatnya dihari
kiamat nanti, amin ya rabbal ‘aalaamin...
Adapun judul ceramah pada kesempatan kali ini adalah Sudah Terujikah Iman Kita.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
…marilah kita merenungkan salah satu firman Allah dalam surat
Al-‘Ankabut ayat 2 dan 3:
|=Å¡ymr&â¨$¨Z9$#br&(#þqä.uøIãbr&(#þqä9qà)t$¨YtB#uäöNèdurwtbqãZtFøÿãÇËÈôs)s9ur$¨ZtFsùtûïÏ%©!$#`ÏBöNÎgÎ=ö6s%(£`yJn=÷èun=sùª!$#úïÏ%©!$#(#qè%y|¹£`yJn=÷èus9urtûüÎ/É»s3ø9$#ÇÌÈ
Artinya : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: “Kami telah beriman”,
sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta.
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa salah satu konsekuensi pernyataan iman kita, adalah kita harus siap menghadapi ujian yang
diberikan Allah,
memberikan sindiran kepada kita, yang ingin masuk Surga tanpa melewati ujian yang
berat.
Apakah kalian mengira akan masuk Surga sedangkan belum dating kepada
kalian (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum
kalian? Mereka ditimpa malapetaka dan keseng-saraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama-nya: “Bilakah datangnya pertolongan
Allah?” Ingatlah, sesungguh-nya pertolongan
Allah itu amat dekat”.(Al-Baqarah 214).
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Ujian
yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah berbeda-beda dan bermacam-macam bentuknya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Anbiyaa’ ayat 35:
3Nä.qè=ö7tRurÎh¤³9$$Î/Îösø:$#urZpuZ÷FÏù(ÇÌÎÈ
“kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan
(yang sebenar-benarnya).
Dari ayat di atas dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Yang
pertama: Ujian yang berbentuk kebaikan,
seperti bertambahnya harta dan jabatan yang
kita terima.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
…terkadang kita jarang menyadari bahwa harta yang diberikan kepada kita itu merupakan cobaan yang
diberikan oleh Allah SWT kepada hambaNya, Allah SWT, hanya ingin melihat sejauh mana keimanan kita dengan harta yang kita miliki,
dapatkah menggunakan harta itu sebagai sarana agar kita semakin dekat dengan Allah.
Dapatkah kita menyisihkan sedikit apa yang kita miliki untuk saudara-saudara kita
yang membutuhkan, untuk kemaslahatan umat atau dalam bentuk kebaikan lainnya.
… kita dapat melihat apa yang terjadi di sekitar kita, banyak manusia
yang terbuai dengan harta dan kekayaan yang
diberikan oleh Allah, harta dan kekayaan sudah menutupi mata hatinya sehingga sudah tidak bisa menyadari lagi bahwa harta dan kekayaan hanya titipan semata, yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Harta hanya untuk menambah dosa semata, untuk berfoya-foya dan kesenangan-kesenangan dunia lainnya..naudzubillah mindzalik..
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Demikian
pula dengan ujian berupa jabatan. Jabatan merupakan amanah yang
dibebankan kepada seseorang atas dasar kemampuan yang dimiliki. Namun tidak jarang pula seseorang menjalankan jabatan tidak sesuai dengan ketentuan
Allah SWT, mereka menggunakan pemikiran ajimumpung,
mumpung menjabat, mumpung memegang kewenangan, mereka gunakan kewenangan untuk kebaikannya sendiri,
dan merugikan orang lain. Hal ini harus kita jauhkan dari diri kita masing-masing, karena ini sama dengan mengingkari amanah yang
diberikan kepada kita, dan yakinlah pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas jabatan yang kita dapatkan.
Yang kedua: Ujian dalam bentuk keburukan seperti rasa
takut, kehilangan jiwa dan kekurangan harta.
Sebagaimana firman Allah SWT
sebagai berikut:
Nä3¯Ruqè=ö7oYs9ur&äóÓy´Î/z`ÏiBÅ$öqsø:$#Æíqàfø9$#ur<Èø)tRurz`ÏiBÉAºuqøBF{$#ħàÿRF{$#urÏNºtyJ¨W9$#ur3ÌÏe±o0urúïÎÉ9»¢Á9$#ÇÊÎÎÈ
155. Dan sungguh akan kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Terkadang kita merasa pedih dengan ujian berupa keburukan yang diberikan kepada kita, kita berprasangka bahwa Allah tidak cinta kepada kita, Allah tidak adil dengan ibadah yang kita lakukan sehari-hari. Tapi sesungguhnya kita salah, Allah memberikan ujian karena rasa cintanya kepadahamba. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya jika Allah
mencintai suatu kaum, maka dia akan memberikan cobaan kepada kita. (HR. Ahmad).
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat
bagi kita sekalian. Jika ada yang salah itu dari diri saya pribadi dan yang
benar itu datangnya dari Allah...
Waasalamu’alaikum, Wr.,Wb.
SYIRIK
PENYEBAB KERUSAKAN DAN BAHAYA BESAR
Oleh : Hadija Kasim
Assalamu’alaikumWr.
Wb.
الحمدلله
رب العا لمين, والصلاة والسلام علي أشر ف الأأنبيا ء والمرسلين وعلى اله وصحبه
أجمعين اما بعد
Sebagai
hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehaddirat
Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan serta kesempatan untuk dapat
berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT.
Salawat
dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi Allah Muhammad
SAW, yang telah
mengantarkan umat manusia dari peradaban hidup yang jahiliyah menuju pada
peradaban hidup yang modern,,,,,yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti yang kita rasakan pada saan ini. Semoga kita semua termasuk
hambanya yang taat,
yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.
Islam
adalah agama yang datang untuk menegakkan tauhid, yaitu meng-Esa-kan Allah.
Sebagaimana kita telah bersaksi dalam setiap harinya paling tidak dalam shalat
kita. (أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ), yang bermakna tidak
ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah Tetapi
begitu banyak umat Islam yang tidak konsisten kepada tauhid, mereka tidak lagi
menyembah kepada Allah semata. Bahkan banyak di antara mereka yang berbuat
syirik, menyembah kepada selain Allah baik langsung maupun tak langsung, baik
disengaja maupun tidak. Banyak di antara mereka yang pergi ke dukun-dukun,
paranormal, tukang santet, tukang ramal, mencari pengobatan alternatif, mencari
penglaris, meminta jodoh dan lain sebagainya. Dan yang lebih memprihatinkan
lagi wahai kaum muslimin ... banyak umat Islam yang berbuat syirik tapi mereka
berkeyakinan bahwa perbuatannya itu adalah suatu ibadah yang disyari’atkan
dalam Islam (padahal tidak demikian). Inilah penyebab utama terjadinya musibah
di negeri kita dan di negeri saudara-saudara kita, disebabkan umat tidak lagi
bertauhid dan banyak berbuat syirik.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Allah
menurunkan agama tauhid ini untuk mengangkat derajat dan martabat manusia ke
tempat yang sangat tinggi dan mulia. Di akhirat kita dimasukkan ke dalam Surga
dan di dunia kita akan diberikan kekuasaan. Dan Allah menurunkan agama tauhid
ini untuk membebaskan manusia dari kerendahan dan kehinaan yang di akibatkan
oleh perbuatan syirik.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Syirik adalah sebesar-besar dosa
yang wajib kita jauhi, karena perbuatan syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan
kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
kehidupan bermasyarakat. Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah:
Pertama: Syiri k merendahkan eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan
manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia
sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh
nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.
Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi
kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya.
Kedua: Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab
dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum,
ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan
(mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun
mengetahuinya kecuali Allah. Jadi
dengan adanya mereka, akal kita dijadikan siap untuk menerima segala macam
khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam
masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar
(usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).
Ketiga: Syirik adalah kedholiman
yang paling besar
Yaitu
dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu. Adapun orang musyrik mengambil selain
Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik
merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang
musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka.
Keempat: Syirik sumber dari segala ketakutan
dan kecemasan
Orang
yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan,
kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada
banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat
atau menolak bahaya atas dirinya..
Kelima: Syirik membuat orang malas melakukan
pekerjaan yang bermanfaat
Syirik
mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga
mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa
dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah.
Keenam: Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan
kehampaan di dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal didalam Neraka.
Ketujuh: Syirik memecah belah umat
“Dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah
agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan”.
Muslimin rahimakumullah ...
Itulah
berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas
Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat
paling hina dan paling rendah. Karena itu Wahai hamba Allah, yang beriman ...
Marilah kita bertaubat atas segala perbuatan syirik yang telah kita perbuat dan
marilah kita peringatkan dan kita jauhkan masyarakat di sekitar kita, anggota
keluarga kita, sanak famili kita, dari syirik kerusakan dan bahayanya. Agar
kehinaan dan kerendahan yang menimpa ummat Islam segera berakhir, agar kehinaan
dan kerendahan ummat Islam diganti menjadi kemuliaan.
Waasalamu’alaikum, Wr., Wb.
Tidak ada komentar