Header Ads

KONSEP CERAMAH SINGKAT





TEORI PRAKTEK DA’WAH II




 




DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
NAMA    : FADLI LAMAKAN
NPM        : 130710
NAMA    : NOPRIADI
NPM        : 13071016
NAMA    : HADIJA KASIM
NPM        : 13071004

FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK


 
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.
Ashadu An Laa Ilaha Ilallah Waashadu Anna Muhammadan Rasulullah
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan ceramah demi memenuhi tugas matakuliah TEORI PRAKTEK DA’WAH II.
Selawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa berpegang teguh pada manhajnya hingga akhir kiamat.
Mungkin dalam penyusunan ceramah ini masih terdapat kekurangan sehingganya kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk penulisan selanjutnya, dan semoga ceramah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Luwuk, 19 Mei 2016
                                                                            Penyusun,


                                                                            KELOMPOK IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
PEMBUKA (Petuah)............................................................... iii
CERAMAH :
Lima Pesan Rasul (Oleh, Fadli Lamakan)................................. 1
Sudah Terujikah Iman Kita (Oleh, Nopriadi Muani)................ 8
Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar
(Oleh, Hadija Kasim).............................................................. 11










PEMBUKA

Petuah...
Al Hasan Al Bashri Rahimullah, mengatakan:
“Wahai anak Adam! Jangan suka menunda amal shalih. Karena harimu adalah hari ini, bukan esok hari. Apabila esok hari engkau masih hidup, berfikirlah seperti hari ini lagi. Namun, apabila ternyata besok engkau telah mati, engkau tidak akan menyesali amalan yang telah engkau lalaikan hari ini.”
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT,
Tentu semua orang meyakini kepastian datangnya kematian. Tidak ada satu makhlukpun yang bisa lepas dari namanya mati. Kita sebagai umat muslim harus meyakini bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan. Dibelakangnya ada kehidupan-kehidupan yang hakiki. Maka dari itu marilah sama-sama kita memperbanyak amal shalih sebelum kita menghadapi kematian.








LIMA PESAN RASUL
Oleh : Fadli Lamakan
Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.
اَلْحَمْدُِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ  وَنَعُوْذُبِااللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وِمِنْ سَيِّئَاتِ   أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan, rezeki dan kesehatan kepada kita. Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Allah SWT telah menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju tempat mubarokah ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad SAW. Semoga kecintaan kita kepada beliau SAW, dapat mempertemukan kita dengannya nanti di syurga, bersama dengan para Nabiyyin, shiddiqin, syuhadaa’ dan shalihin.
Adapun judul ceramah pada kesempatan kali ini adalah Lima Pesan Rasull.

Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad diceritakan bahwa ketika hari keberangkatan Muadz bin Jabal untuk berdakwah ke Yaman telah tiba, Muadz berpamitan kepada Rasulullah SAW, dan para sahabat lainnya. Rasa berat meninggalkan kampung halaman apalagi harus berpisah dengan Rasul membuatnya menangis. Rasul kemudian bertanya: “Mengapa engkau menangis?”. Muadz menjawab: “Wahai Rasulullah, aku menangis karena akan berpisah denganmu”.
Menghadapi kenyataan ini, maka Rasulullah saw berpesan kepada Muadz . Beliau bersabda:
لاَ تَجْزَعْ إِنَّ الْجَزَعَ مِنَ الشَّيْطَانِ يَامُعَاذُ إِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَاكُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ يَامُعَاذُ اذْكُرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ عِنْدَ كُلِّ حَجَرٍ وَشَجَرٍ وَمَدَرٍ

"Janganlah bersedih, karena sesungguhnya bersedih itu datangnya dari syaitan. Wahai Muadz, bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapuskannya, dan berakhlaklah kepada orang lain dengan akhlak yang baik. Wahai Muadz, ingatlah selalu kepada Allah azza wa jalla, baik ketika berada di daerah bebatuan, daerah penuh pepohonan maupun daerah perkotaan."

Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Dari hadits di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk menjalani kehidupan dengan baik, Rasulullah SAW, berpesan lima hal yang juga merupakan  pesan kepada ummatnya/kepada kita sekalian dalam kita  menjalani hidup ini.

Pertama, tidak Bersedih.
Pada dasarnya kesedihan merupakan sesuatu yang wajar, karenanya hal ini ada pada setiap orang. Rasa sedih akan muncul ketika seseorang akan berpisah dengan orang yang dicintainya, apakah dengan sebab akan pergi lama atau kematian dan kehilangan apa yang dimiliki. Namun kesedihan bisa menjadi tidak wajar dan tidak bisa dibenarkan serta hal ini dianggap datangnya dari syaitan ketika dengan sebab sedih seseorang tidak mau pergi menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya atau ketika terjadi kematian orang yang dicintainya, ia tidak bisa menerima kenyataan itu atau bisa juga sedih karena kehilangan harta yang membuatnya menjadi putus asa.
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Oleh karena itu, ketika Muadz bin Jabal nampak begitu sedih ketika akan berpisah dengan Rasull dan para sahabat serta harus meninggalkan kota Makkah yang dicintainya, beliau menyatakan bahwa kesedihan datangnya dari syaitan bila hal itu sampai menyebabkan semakin berat langkah Muadz untuk menunaikan tugas. Laa Tajza’ dalam hadits di atas bisa dipahami sebagai tidak sabar terhadap sesuatu yang menimpa yang membuat seseorang menjadi sedih.

Kedua, Bertaqwa Dimana Saja.
Taqwa adalah memelihara diri dari siksa Allah dengan mengikuti segala perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya dalam situasi dan kondisi apapun, bahkan dimanapun seseorang berada, ini merupakan kunci kemuliaan bagi manusia sehingga setiap mukmin harus berusaha untuk bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya taqwa.  Allah swt  menurunkan Al-Qur’an yang tidak  diragukan sedikitpun kebenarannya agar menjadi petunjuk untuk mencapai ketaqwaan. Taqwa disebutkan oleh Allah SWT, sebagai sebaik-baik pakaian yang sebagaimana pakaian jasmani harus selalu melekat dalam tubuh manusia kemanapun ia pergi dan dimanapun ia berada, maka taqwa sebagai pakaian rohani harus selalu melekat dalam jiwa manusia sehingga menjadi warna dan arah kehidupan. Taqwa juga menjadi sebaik-baik bekal dalam kehidupan ini di dunia dan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, sehingga taqwa menjadi asas bagi diterimanya suatu amal oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, bila seseorang telah bertaqwa, maka ia menjadi manusia yang paling mulia sebagaimana Allah SWT, berfirman:
يَـآيُّهَا النَّاس اِنَّا خَلَقْـنـاكم مِن ذَكَرٍ اَوْ اُنثَى وَجَعَلنكُم شُعُوبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوا اِنَّ اَكرَمَكُم عِندَ اللهِ اَتقَكمْ اِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu terdiri dari seorang lelaki dan perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah diantara kamu adalah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"
(QS Al-Hujurat [49]:13).

Ketiga, Menghapus Keburukan Dengan Kebaikan.
Sebagai manusia yang sering dikatakan sebagai makhluk yang tidak luput dari salah dan dosa, maka keburukan yang telah dilakukan tidak boleh menjadi kebiasaan apalagi sampai membentuk karakter kepribadian yang buruk. Oleh karena itu, setelah bertaubat dari kesalahan, setiap muslim harus menghapus dan  menutupi kesalahan itu dengan kebaikan sehingga perbuatan baik mendominasi perjalanan hidup kita, bahkan sekalipun orang tidak bisa melupakan keburukan yang pernah kita lakukan tetap saja mereka bangga dengan kebaikan yang sekarang kita lakukan.

Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Banyak sekali kebaikan yang harus kita lakukan dalam hidup ini, karena itu rasanya tidak cukup waktu bagi kita untuk melaksanakan semuanya sehingga saat kesempatan berbuat baik sudah ada, setiap kita harus melakukannya sesegera mungkin agar jangan sampai kita menjadi orang yang menyesal dan lebih tragis lagi adalah bila penyesalan itu terjadi dalam kehidupan di akhirat.

Keempat, Berakhlak Baik.
Manusia antar satu dengan lainnya harus bergaul dan berinteraksi, karena itu, Nabi berpesan kepada Muadz yang juga berarti kepada kita semua agar kita bergaul dan mempergauli manusia dengan akhlak yang baik, apalagi Allah SWT, mengutus Rasull untuk memperbaiki akhlak manusia. Dalam rangka mempergauli manusia dengan akhlak yang baik, telah diatur dan dicontohkan bagaimana suami harus berakhlak baik kepada istrinya, begitu juga dengan istri kepada suaminya. Orang tua harus berakhlak baik kepada anak, begitu juga dengan anak kepada orang tuanya dan begitulah seterusnya harus berakhlak baik kepada sesama manusia seperti kepada tamu, tetangga dan sebagainya.  Akhlak yang baik pada diri manusia merupakan cermin dari keimanannya yang sempurna, karenanya menjadi amat penting untuk menunjukkan akhlak manusia dihadapan sesama manusia karena hal ini menjadi tolak ukur keimanan.

Kelima, Selalu Berdzikir.
Secara harfiyah, dzikir artinya mengingat, menyebut. Orang yang berdzikir kepada Allah SWT, berarti orang yang ingat kepada Allah SWT, yang membuatnya tidak akan menyimpang dari ketentuan-ketentuan-Nya. Ini berarti dzikir itu bukan sekadar menyebut nama Allah, tapi juga menghadirkannya ke dalam jiwa sehingga kita selalu bersama-Nya yang membuat kita menjadi terikat kepada ketentuan-ketentuan-Nya. Bagi seorang muslim, berdzikir merupakan hal yang amat penting, karenanya satu-satunya perintah Allah SWT, yang menggunakan kata katsira (banyak) adalah perintah dzikir kepada-Nya sebagaimana firman Allah SWT:
يَآ يُّـهَـا الَّذِين اَمَنُوا اذُكُـرُ اللهَ ذِكرًا كَثِيرُا ...
"Hai orang yang beriman, berdzikirlah kamu kepada Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya" (QS Al-Ahzab [33]:41).
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Untuk menggambarkan betapa penting dzikir bagi seorang muslim, Rasulullah SAW, sampai mengumpamakannya antara orang yang hidup dengan orang yang mati, ini berarti dzikir itu akan menghidupkan jiwa seorang muslim, Rasulullah SAW, bersabda:

مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَيَذْكُرُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
"Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir seperti orang hidup dan orang mati"(HR. Bukhari).
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Ruang lingkup atau cakupan berdzikir amat luas. Secara garis besar, dzikir bisa dilakukan dengan tiga cakupan.

Pertama, dzikir dengan hati, yakni selalu ingat dan merasa dekat kepada Allah
SWT. Ia merenungkan sifat-sifat Allah dengan segala ketentuan-ketentuan-Nya. Merasa dekat dengan Allah SWT, membuat seseorang menjadi sangat hati-hati dalam menjalani kehidupan ini agar tidak melanggar ketentuan-ketentuan-Nya.

Kedua, dzikir dengan lisan yakni menyebut atau mengucap nama Allah swt ketika akan melakukan sesuatu atau sesudahnya.

Ketiga, dzikir dengan amal, yakni melakukan segala sesuatu dalam kerangka ingat kepada Allah yang membuat kita tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan Allah
SWT.
Karena begitu penting berdzikir kepada Allah SWT, maka kepada sahabatnya Muadz bin Jabal beliau pesan hal ini untuk selalu dilakukan dimanapun saja ia berada dan bagaimanapun situasi dan kondisinya.
Kaum muslimin dan muslimah rahimakumullah,
Manakala pesan Rasull kepada Muadz bin Jabal yang berarti kepada kita semua bisa kita laksanakan dalam hidup ini, niscaya kehidupan yang hasanah (kehidupan yang baik) di dunia dan akhirat sebagaimana yang selalu kita panjatkan Insya Allah bisa kita peroleh.
Inilah yang saya bisa sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita sekalian. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf.

Wassalaamu’ alaikum Wr.Wb.

















SUDAH TERUJIKAH IMAN KITA
Oleh : Nopriadi Muani
Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.
اَلْحَمْدُِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ  وَنَعُوْذُبِااللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وِمِنْ سَيِّئَاتِ   أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah SWT, karena telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak nikmat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur.
Selanjutnya saya mengajak kaum muslimin dan muslimat sekalian untuk senantiasa berdo’a kepada Allah agar melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan, yang biasa kita kenal dengan istilah sholawat dan salam kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama, yakni Nabi Muhammad SAW, dan kita berdo’a kepada Allah, semoda kita yang hadir di tempat ini bisa berkumpul bersama Rasulullah dan para sahabatnya dihari kiamat nanti, amin ya rabbal ‘aalaamin...
Adapun judul ceramah pada kesempatan kali ini adalah Sudah Terujikah Iman Kita.

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
…marilah kita merenungkan salah satu firman Allah dalam  surat Al-‘Ankabut ayat 2 dan 3:
|=Å¡ymr&â¨$¨Z9$#br&(#þqä.uŽøIãƒbr&(#þqä9qà)tƒ$¨YtB#uäöNèdurŸwtbqãZtFøÿãƒÇËÈôs)s9ur$¨ZtFsùtûïÏ%©!$#`ÏBöNÎgÎ=ö6s%(£`yJn=÷èun=sùª!$#šúïÏ%©!$#(#qè%y|¹£`yJn=÷èus9urtûüÎ/É»s3ø9$#ÇÌÈ
Artinya : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa salah satu konsekuensi pernyataan iman kita, adalah kita harus siap menghadapi ujian yang diberikan Allah, memberikan sindiran kepada kita, yang ingin masuk Surga tanpa melewati ujian yang berat.

Apakah kalian mengira akan masuk Surga sedangkan belum dating kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa malapetaka dan keseng-saraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama-nya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguh-nya pertolongan Allah itu amat dekat”.(Al-Baqarah 214).

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah berbeda-beda dan bermacam-macam bentuknya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Anbiyaa’ ayat 35:
3Nä.qè=ö7tRurÎhŽ¤³9$$Î/ÎŽösƒø:$#urZpuZ÷FÏù(ÇÌÎÈ
“kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).

Dari ayat di atas dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Yang pertama: Ujian yang berbentuk kebaikan, seperti bertambahnya harta dan jabatan yang kita terima.

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
…terkadang kita jarang menyadari bahwa harta yang diberikan kepada kita itu merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambaNya, Allah SWT, hanya ingin melihat sejauh mana keimanan kita dengan harta yang kita miliki, dapatkah menggunakan harta itu sebagai sarana agar kita semakin dekat dengan Allah. Dapatkah kita menyisihkan sedikit apa yang kita miliki untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan, untuk kemaslahatan umat atau dalam bentuk kebaikan lainnya.
… kita dapat melihat apa yang terjadi di sekitar kita, banyak manusia yang terbuai dengan harta dan kekayaan yang diberikan oleh Allah, harta dan kekayaan sudah menutupi mata hatinya sehingga sudah tidak bisa menyadari lagi bahwa harta dan kekayaan hanya titipan semata, yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Harta hanya untuk menambah dosa semata, untuk berfoya-foya dan kesenangan-kesenangan dunia lainnya..naudzubillah mindzalik..

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Demikian pula dengan ujian berupa jabatan. Jabatan merupakan amanah yang dibebankan kepada seseorang atas dasar kemampuan yang dimiliki. Namun tidak jarang pula seseorang menjalankan jabatan tidak sesuai dengan ketentuan Allah SWT, mereka menggunakan pemikiran ajimumpung, mumpung menjabat, mumpung memegang kewenangan, mereka gunakan kewenangan untuk kebaikannya sendiri, dan merugikan orang lain. Hal ini harus kita jauhkan dari diri kita masing-masing, karena ini sama dengan mengingkari amanah yang diberikan kepada kita, dan yakinlah pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas jabatan yang kita dapatkan.

Yang kedua: Ujian dalam bentuk keburukan seperti rasa takut, kehilangan jiwa dan kekurangan harta.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
Nä3¯Ruqè=ö7oYs9ur&äóÓy´Î/z`ÏiBÅ$öqsƒø:$#Æíqàfø9$#ur<Èø)tRurz`ÏiBÉAºuqøBF{$#ħàÿRF{$#urÏNºtyJ¨W9$#ur3̍Ïe±o0uršúïÎŽÉ9»¢Á9$#ÇÊÎÎÈ
155. Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Terkadang kita merasa pedih dengan ujian berupa keburukan yang diberikan kepada kita, kita berprasangka bahwa Allah tidak cinta kepada kita, Allah tidak adil dengan ibadah yang kita lakukan sehari-hari. Tapi sesungguhnya kita salah, Allah memberikan ujian karena rasa cintanya kepadahamba. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka dia akan memberikan cobaan kepada kita. (HR. Ahmad).

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita sekalian. Jika ada yang salah itu dari diri saya pribadi dan yang benar itu datangnya dari Allah...
Waasalamu’alaikum, Wr.,Wb.
SYIRIK PENYEBAB KERUSAKAN DAN BAHAYA BESAR
Oleh : Hadija Kasim

Assalamu’alaikumWr. Wb.
      
الحمدلله رب العا لمين, والصلاة والسلام علي أشر ف الأأنبيا ء والمرسلين وعلى اله وصحبه أجمعين اما بعد

Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehaddirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan serta kesempatan untuk dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT.
Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi Allah Muhammad SAW, yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang modern,,,,,yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saan ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.

Islam adalah agama yang datang untuk menegakkan tauhid, yaitu meng-Esa-kan Allah. Sebagaimana kita telah bersaksi dalam setiap harinya paling tidak dalam shalat kita. (أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ), yang bermakna tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah Tetapi begitu banyak umat Islam yang tidak konsisten kepada tauhid, mereka tidak lagi menyembah kepada Allah semata. Bahkan banyak di antara mereka yang berbuat syirik, menyembah kepada selain Allah baik langsung maupun tak langsung, baik disengaja maupun tidak. Banyak di antara mereka yang pergi ke dukun-dukun, paranormal, tukang santet, tukang ramal, mencari pengobatan alternatif, mencari penglaris, meminta jodoh dan lain sebagainya. Dan yang lebih memprihatinkan lagi wahai kaum muslimin ... banyak umat Islam yang berbuat syirik tapi mereka berkeyakinan bahwa perbuatannya itu adalah suatu ibadah yang disyari’atkan dalam Islam (padahal tidak demikian). Inilah penyebab utama terjadinya musibah di negeri kita dan di negeri saudara-saudara kita, disebabkan umat tidak lagi bertauhid dan banyak berbuat syirik.

Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah.

Allah menurunkan agama tauhid ini untuk mengangkat derajat dan martabat manusia ke tempat yang sangat tinggi dan mulia. Di akhirat kita dimasukkan ke dalam Surga dan di dunia kita akan diberikan kekuasaan. Dan Allah menurunkan agama tauhid ini untuk membebaskan manusia dari kerendahan dan kehinaan yang di akibatkan oleh perbuatan syirik.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...

Syirik adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita jauhi, karena perbuatan syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah:

Pertama: Syiri k merendahkan         eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya.

Kedua: Syirik  adalah sarang  khurofat dan     kebatilan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal kita dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).

Ketiga: Syirik adalah kedholiman yang paling besar
Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu. Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka.

Keempat: Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan
Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya..

Kelima: Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat
Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah.

Keenam: Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal           didalam Neraka.

Ketujuh: Syirik memecah belah umat
“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan.

Muslimin rahimakumullah ...

Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat paling hina dan paling rendah. Karena itu Wahai hamba Allah, yang beriman ... Marilah kita bertaubat atas segala perbuatan syirik yang telah kita perbuat dan marilah kita peringatkan dan kita jauhkan masyarakat di sekitar kita, anggota keluarga kita, sanak famili kita, dari syirik kerusakan dan bahayanya. Agar kehinaan dan kerendahan yang menimpa ummat Islam segera berakhir, agar kehinaan dan kerendahan ummat Islam diganti menjadi kemuliaan.
Waasalamu’alaikum, Wr., Wb.




Tidak ada komentar

Gambar tema oleh lobaaaato. Diberdayakan oleh Blogger.